Ada sesetengah perkara yang kita
perlu banyak bersabar. Berhadapan dengan pelbagai karenah dan kata-kata yang
sangat menyakitkan hati. Disebabkan usia kita yang kian meningkat dan tahap
kedewasaan ini kita perlu mengalah, mengalah dalam semua hal, tapi ada yang
terlupa, kita juga seorang manusia biasa yang punya hati dan perasaan, bukan
tunggul kayu yang tak terasa apa2 kalau orang kata sesuatu yang agak menghiris
perasaan, dari budak2 la kita harus tegur segala percakapan dia agar bila dia
besar dia tahu menjaga adap untuk bercakap dengan orang yang lebih tua dari
dia. Kalau di biarkan takut nanti bila dah besar akan jadi “mulut longkang”.BAHAYA!!
Nak ditegur kita hanyalah ibarat daki
sahaja, apa yang dilakukan sekarang hanyalah berdiam diri, kurang layanan, dan
buat tak tahu, apa saja yang dilakukannya untuk menarik perhatian, just ignore.
Itu lebih selamat, kerana setiap kali kita bersuara menegur atau berkata apa2
tentang apa kesalahan yang dia lakukan pasti kata-kata yang sangat menyakitkan
hati dihemburkan kepada kita, sedangkan darah daging kita pun tak pernah
berkata benda begitu kepada kita, dan kalau ada pun pastinya sudah ditegur atau
dimarah. Inikan dia, sungguh sangat terasa hati. Sedang dalam kita buat tak
tahu pun dia tetap kacau hidup kita apabila kita melakukan sesuatu, seperti
mahu bergaduh dan dalam istilah lain sengaja cari fasal.
Kalau ada yang mengalami peristiwa
begini, berdoalah agar Allah berikan setinggi tinggi kesabaran untuk kita
menghadapi situasi begini. Tanpa kesabaran, kita mungkin akan hilang
pertimbangan dan kawalan emosi. Tak mustahil kita juga akan bersikap kebudakan
seperti dia. Silap2 boleh naik tangan bagi orang tak tahan dengan perangai
begitu. Seperti yang dikatakan tadi, jalan selamat adalah JANGAN LAYAN!! Just
IGNOREkan perangai dia dan tingkahlaku dia. Abaikan APA SAJA yang dia katakan,
anggaplah budak2 walaupun pada hakikatnya dari budak2 la kita harus tegur.
Takpa, biarlah orang yang lebih berhak melakukan itu.
Melentur buluh biarlah dari
rebungnya, kalau dah jadi buluh, patah akibatnya kalau dipaksa lentur juga.
Moga suatu hari nanti dia akan
berubah menjadi yang lebih baik.
Sekian.
No comments:
Post a Comment